Halo teman teman! Pada kesempatan kali ini, saya ingin membagikan studi kasus project design challenge re-design website pasarpolis yang di kerjakan secara berkelompok.
Sebelum ke pembahasan yang lebih jauh, sebelumnya saya mau menjelaskan terlebih dahulu dari awal Design Challenge ini berjalan. Pasarpolis adalah sebuah perusahaan asuransi yang bekerja sama dengan perusahaan PT Impactbyte Teknologi Edukasi dan perusahaan tersebut membuat platform pembelajaran yang bernama Skilvul.
Skilvul adalah sebuah platform pendidikan teknologi yang menyediakan konten pelajaran digital skills dengan metode “blended-learning” dalam bentuk online maupun offline. Jadi Skilvul ini mengadakan magang atau virtual internship dan memberikan project yang bernama challenge partner. Challenge Partner ini terdapat beberapa project web design, dan yang saya pilih bersama anggota kelompok saya yaitu Design Challenge Partner web design PasarPolis.
Tujuan dari Design Challenge Partner web design PasarPolis ini yaitu mengubah tampilannya lebih user friendly, mudah di pahami banyak orang yang mengunjungi website, memperjelas tampilan produk perusahaan serta mengganti ilustrasi nya menjadi 3D.
Sebagai UX Designer yang berkolaborasi dan bekerjasama dengan 2 anggota yaitu @Alifia Kamila & @Dirga Herdyantara masing masing dari kami memiliki tugas yang harus dikerjakan. Yaitu :
Design thinking adalah metodologi desain yang memberikan pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan masalah. Design thinking ini sangat berguna dalam mengatasi masalah kompleks dengan memahami kebutuhan manusia yang terlibat, dengan membingkai ulang masalah, dengan cara yang berpusat pada manusia, dengan menciptakan banyak ide dalam sesi brainstorming, dan dengan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan ide prototipe dan pengujian. Berikut 5 tahap Design Thinking ialah: Empathize, Define, Ideate, Prorotype, dan Test.
Tahap pertama ialah untuk mendaptkan pemahaman empatik dari masalah yang ingin dipecahkan. Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap customer kita. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan terjun langsung ke lapangan bertemu dengan mereka melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi mereka. Agar permasalahan customer yang benar-benar ingin diselesaikan dapat berjalan dengan lancar.